a totally late post.. saya sudah mulai menuliskan ini sejak
seminggu yang lalu tapi entah kenapa terbengkalai begitu saja.. Yah,
daripada tidak diselesaikan, lebih baik terlambat tapi selesai, bukan? *excuse*
Akhir
pekan beberapa minggu yang lalu menjadi cerita tersendiri untuk saya.. 2
hari "beristirahat" dari kepenatan yang ada. Mengistirahatkan hati dan
pikiran, rasanya memang butuh juga..
Jadi...ceritanya
kemarin itu (4-5 Oktober 2013), saya menghabiskan weekend bersama teman
saya yang bernama Zita (@zitapanda). Si teman saya sejak bangku SMA ini
11-12 lah sama saya. Sama2 suka jalan, sama2 gak masalah buat agak repot
di jalan, dan sama2 butuh rehat.
4 Oktober 2013
Semua bermula dari beberapa minggu sebelumnya. Seorang teman semasa kuliah, Meylin (@meylinch), mempromosikan tentang Festival Gerakan Indonesia Mengajar (FGIM). Ternyata dia cukup aktif disana.
Untuk
yang belum tau, Gerakan Indonesia Mengajar itu sebuah program sosial
yang mengirimkan para Pengajar Muda ke berbagai pelosok daerah untuk
mengajar di SD. Itu program utamanya sih, ada lagi program lainnya,
misalnya Kelas Inspirasi yang bisa diikuti di kota masing. (More info
about GIM here)
Nah,
sedangkan FGIM ini adalah festival selama 2 hari dengan tujuan kerja
bakti. Ya itu, kerja bakti, yang kalau waktu SD dicontohkan sebuah RT
yang bekerja sama2 untuk membersihkan lingkungannya. Kalau di FGIM,
semua kerja bakti untuk mempersiapkan bahan2 yang nantinya akan
dikirimkan ke berbagai SD di pelosok daerah.
Pagi2
saya meluncur dari kota hujan kesayangan menuju Ancol. KRL commuter
line jadi pilihan utama pastinya. Duduk manis dan tinggal tidur saja
sampai pegal. Sampai di stasiun Kota, tempat janjian dengan Zita.
Singkat cerita, sampailah kami di Econvention Ancol, venue FGIM.
Disana
ternyata sudah ramai. Crowded in a good way. Pada dasarnya saya ini gak
suka keramaian... bikin pusing... but somehow kemarin itu ramainya gak
bikin pusing (?)
Pertama harus ambil ID
dulu. Setelah nunjukin e-ticket, kami dapat ID berisikan denah venue
dan stickers. We're ready for #KerjaBakti ! :)
FGIM
ini panitianya adalah para volunteer dari berbagai kota. Namanya
volunteer ya gak dibayar. Mereka semua punya pekerjaan lain, dan jadi
volunteer bukan pekerjaan, tapi panggilan hati.
Saya salut, saya tau persis bagaimana capeknya jadi panitia acara, tapi gak ada tuh muka-muka capek apalagi jutek. Yang ada, semua panitia menyambut peserta FGIM dengan senyum dan sapaan ramah.
Saya salut, saya tau persis bagaimana capeknya jadi panitia acara, tapi gak ada tuh muka-muka capek apalagi jutek. Yang ada, semua panitia menyambut peserta FGIM dengan senyum dan sapaan ramah.
Kerja bakti hari itu diawali dengan
Kelas Orientasi, untuk memperkenalkan dulu seperti apa FGIM dan apa yang
akan kita lakukan hari itu. Sekitar 5 menit orientasi, kami masuk ke
venue.
Saya baru pertama kali itu ke Econvention Ancol.
Luas juga dalamnya. Ceilling tinggi, sirkulasi udara baik, cocok untuk
jadi venue acara kayak begini.
Di tiap sudut venue ada poster2 seperti ini. Inspiratif banget!
Awalnya saya dan Zita melihat-lihat "wahana" yang ada. Ya, jadi disana ada beberapa wahana kerja bakti, misalnya:
- Kotak Cakrawala : packing buku-buku
- Kartupedia: membuat kartu-kartu pengetahuan
- Surat Sahabat: menulis surat untuk anak-anak dan guru-guru sekolah di daerah
- dll.
- Kotak Cakrawala : packing buku-buku
- Kartupedia: membuat kartu-kartu pengetahuan
- Surat Sahabat: menulis surat untuk anak-anak dan guru-guru sekolah di daerah
- dll.
Pada intinya semua hasil kerja bakti di FGIM akan dikirimkan ke sekolah2 di daerah terpencil, dari Sumatera sampai Papua.
Pertama
kami mencari yang belum begitu ramai, Surat Sahabat untuk Guru. Kami
mengambil secara acak tujuan surat kami, lalu kami diberi selembar
kertas, amplop, dan alat tulis.
Saya kedapetan menulis surat untuk guru di SD Kapuas Hulu, sebuah SD di wilayah utara Kalimantan, yang dekat perbatasan Indonesia dengan Malaysia.
Awalnya bingung mau nulis apa.... saya lebih ingin mendengar cerita mereka daripada menceritakan kisah saya yang begini2 aja.. tapi pada akhirnya saya berhasil mengisi penuh kertas itu, dengan pertanyaan dan sedikit curhat.
Kertas dilipat, masukkan amplop, terus masukkan ke kotak. Semoga surat saya tidak bikin bapak dan ibu guru disana bosan. Ohya setiap selesai mengerjakan sesuatu, ditempel stiker di ID.
Saya kedapetan menulis surat untuk guru di SD Kapuas Hulu, sebuah SD di wilayah utara Kalimantan, yang dekat perbatasan Indonesia dengan Malaysia.
Awalnya bingung mau nulis apa.... saya lebih ingin mendengar cerita mereka daripada menceritakan kisah saya yang begini2 aja.. tapi pada akhirnya saya berhasil mengisi penuh kertas itu, dengan pertanyaan dan sedikit curhat.
Kertas dilipat, masukkan amplop, terus masukkan ke kotak. Semoga surat saya tidak bikin bapak dan ibu guru disana bosan. Ohya setiap selesai mengerjakan sesuatu, ditempel stiker di ID.
Selesai
di wahana pertama, beranjak ke wahana kedua. Setelah reunian singkat
dengan Meylin, saya dan Zita pilih ke Kartupedia. Setelah berbaris di
antrian, kami dikumpulkan dengan 8 orang lainnya untuk membuat kartu2
interaktif sebagai sarana mengajar.
Kelompok kami dapat tema pahlawan nasional. Wah jujur saya udah lupa sama sekali dengan sejarah sebagian besar pahlawan nasional ini. Shame on me. Saya kebagian menuliskan kartu tentang Pierre Tendean dan Cut Nyak Dien. That was a good way to be reminded again.
Kelompok kami dapat tema pahlawan nasional. Wah jujur saya udah lupa sama sekali dengan sejarah sebagian besar pahlawan nasional ini. Shame on me. Saya kebagian menuliskan kartu tentang Pierre Tendean dan Cut Nyak Dien. That was a good way to be reminded again.
Poster di depan wahana Kartupedia
Selesai di Kartupedia, berpindah
ke Kepingpedia. Kami berdua dikelompokkan bersama 8 orang lainnya, a
total strangers. Senyum sedikit plus jabat tangan, langsung kenal deh :)
Disana kami membuat potongan-potongan dari poster berbentuk peta untuk
dijadikan puzzle. We're the 2nd fastest, dapat stiker juara! :D
Selepas
dari sana kami pun berpisah jalan dengan teman-teman baru. Saya dan
Zita ke wahana Video Profesi. Seperti judulnya, kami bercerita tentang
profesi kami. Saya yang saat ini sedang jadi jurnalis, dan Zita seorang
desainer grafis. It was a short video, only 5 minutes. Tapi semoga
bermanfaat dan syukur2 menginspirasi..
Gak
kerasa kami sudah hampir setengah hari disana. Akhirnya kami ke wahana
terakhir sebelum kembali ke rumah: Surat Sahabat untuk Murid. Mirip
dengan Surat Sahabat yang kami coba pertama, bedanya ini untuk para
murid. Saya kebagian mengirim surat untuk anak-anak SD di Solan,
Banggai. Jujur, baru pertama kali saya dengar nama daerah itu. Kabupaten
Banggai ternyata letaknya di Sulawesi Tengah. Saya memang tidak jago
geografi...
Amplop berisi surat untuk anak-anak SD di Banggai
Hari
telah sore, kami memutuskan untuk pulang. Setengah hari mengikuti
kegiatan positif bersama orang-orang yang memberikan energi positif,
melakukan hal yang positif. Sadar atau tidak, semua itu seakan
me-recharge diri saya yang sedang agak demotivasi.
Semoga apa yang kami lakukan hari itu bermanfaat untuk mereka, seperti mereka memberi saya semangat meski hanya lewat cerita.
Semangat lagi untuk berkarya dan terus belajar!
Oleh-oleh dari FGIM :)
0 comments:
Post a Comment