Thursday, September 26, 2013

Wilujeng Tepang Taun, Bandung!

Baru aja weekend kemarin saya akhirnya main lagi ke kota yang udah saya anggep sebagai rumah ke-3 saya.

Bandung, si Paris van Java.

Ya, buat saya Bandung itu udah seperti rumah. Pertama si kota hujan tercinta, kedua si kota besar nan hectic , ketiga ya kota kembang ini.

Technically saya gak pernah tinggal lama di Bandung. Paling lama ya 5 hari berturut2. Itu pun untuk keperluan tugas akhir waktu kuliah.

Tapi ada suatu keterikatan dengan kota ini. For some reason, or no reason at all. It's just like that.

Dulu saya sempet hampir jadi penghuni Bandung, setelah dapet pesan "selamat Anda diterima" dari kampus yang lambangnya gajah itu. Tapi batal karena satu dan lain hal.

Setelah itu, ke Bandung juga cuma liburan. Oh dan ngerjain tugas akhir, yang site nya memang disana.

Tapi kembali lagi, I somehow feel attached with this city.

Kebetulan semalem nonton acara tv di salah satu stasiun tv lokal yang masih mau saya tonton. Judul acaranya Menolak Lupa, dan yang dibahas kemarin adalah Bandung.

Rupanya Bandung sedang ulang tahun.  Shame on me karena baru ngeh.

Disitu banyak ngebahas tentang gimana berubahnya Bandung. Kota yang dari awal oleh pemerintah kolonial waktu itu dirancang sebagai sister city Paris, karena katanya iklim Bandung mirip dengan Perancis Barat.

Katanya juga, Bandung ada di peringkat no.9 kota yang punya bangunan bergaya Art Deco terbanyak. Satu tingkat di atas Paris.

Arsitektur bangunan2 lama di Bandung emang salah satu yg bikin saya suka disini. Pengaruh tumbuh besar di rumah bekas kolonial, tanpa sadar saya jadi suka banget kalo liat rumah kuno bekas kolonial.

Sayangnya, masalah tipikal di Indonesia, banyak bangunan tua di Bandung yang terbengkalai dan jadinya rusak.

Sayang banget.

Seakan Bandung juga gak bisa menahan arus modernisasi.

Kawasan sekitar Observatorium Boscha juga perkembangannya terlalu pesat. Banyaknya lampu ternyata bikin kegiatan observasi bintang jadi terganggu.

Padahal saya belum pernah sama sekali ke Boscha. Yah cita-cita masa kecil lah. Siapa coba yang gak pengen kesana abis nonton film Petualangan Sherina.
Sadam aja bilang, "Boscha tuh dekeeet!"

yah, emang susah. Tapi asalkan ada orang2 yang mau menjaga Bandung untuk tetep jadi Bandung, saya rasa saya bisa optimis.

Setidaknya kecintaan akan kotanya masih sangat terasa kalo lihat masyarakat kota ini.

Contohnya teman saya yang satu ini, anu Bandung pisan. :))

Selamat Ulang Tahun ke-203,  kota Bandung. :)

Wilujeng tepang taun..

Saturday, September 21, 2013

Semua Punya Cerita

Ini posting random.. tapi terpikir sejak 2 minggu belakangan..

Apa yang bikin orang suka bercerita? 
Sekalipun ada orang yang ngaku kalo dirinya gak bisa cerita, salah seorang teman saya misalnya. Atau mereka yang sifatnya pendiam dan sepertinya punya limit kata tiap harinya.
Tapi menurut saya pada dasarnya semua orang senang berbagi cerita. Apapun bentuknya, apapun medianya, pokonya gimanapun caranya.

Cerita gak harus panjang lebar
Cerita gak mesti ada tokohnya
Cerita gak selalu punya akhir - ada yang bilang every ending is another beginning
Cerita gak perlu ada waktu dan tempat yang jadi latar

Tapi setiap cerita ada alasan.

Kenapa orang bercerita? 
Ada yang bermaksud memberi tahu. Ada yang cuma ingin menumpahkan emosinya. Ada yang memang ingin pamer. Ada yang karena senang saja bercerita.

Dulu apapun alasannya, saya suka bercerita. Ke ibu, ke teman, ke buku diari (yang bukan rahasia karena dibaca teman2 dekat saya).
Apa saja diceritakan.

Sayangnya kebiasaan saya bercerita sekarang jadi berubah. 

Saya jadi malas cerita.

Mungkin karena saya kehilangan tokoh utama untuk menyusun cerita.

Tapi kelihatannya saya menemukan lagi tokoh untuk diceritakan...
...
hanya saja cerita ini untuk konsumsi saya dan Tuhan...
tapi yah lihat saja nanti..

- Ditulis saat di sela2 tenggat naskah -

#Random:
That simple happiness when some stranger compliments your works.  :)

Thursday, September 12, 2013

forgive me

I admit that I'm such a liar. Bilangnya mau mulai rajin nulis, tapi pada akhirnya lupa sama sekali.
Mungkin lebih tepatnya bukan lupa, tapi lalai. Lupa sekali, lalu diulang lagi. Hal sepele, tapi bohong bukan hal sepele. It never was.
So, forgive me for abandoning this blog for like 38489174897 times ><